pemain-pemain nakal euro
TUKANG JAGAL
Sejak beberapa tahun lalu, FIFA maupun UEFA menerapkan aturan tegas pada setiap pelaku pelanggara keras dalam pertandingan sepak bola. Menyikut misalnya, jika dilakukan dengan sengaja akan langsung dikartu merah. Bahkan Wayne Rooney (Inggris) tidak bisa tampil dalam dua pertandingan awal grup D karena hukuman tambahan akibat aksi kerasnya pada pertandingan kualifikasi. Namun untuk sebagian pemain mereka puna banyak trik untuk mengasari lawanya tanpa harus kena kartu merah atau setidaknya hanya kena peringatan. Berikut pemain yang berpotensi menjadi yang paling kasar di Euro 2012.
Nigel de Jong
(Gelandang/Manchester City/Belanda)
Dalam final Piala Dunia 2010 De Jong dikartu merah setelah menerima kartu kuning kedua pada babak perpanjangan waktu. Salah satu pelanggaran kerasnya saat itu adalah ketika dia melepaskan tentangan kungfu ke dada gelandang Spanyol Xabi Alonso. Total selama Piala Dunia 2010 dia mendapat empat kartu kuning dan satu kartu merah. Saking kerasnya permainan De Jong beberapa pemain sampai mengalami retak tulang akibat digasak jebolan akademi Ajax Amsterdam itu. Diantaranya adalah pemain Bolton Wanderers Stuart Holden dalam pertandingan pada Maret 2010.
John Terry
(Bek/Chelsea/Inggris)
Tidak ada yang meragukan kemampuan bek tangguh tim Inggris ini. Pintar membaca serangan lawan dan tangguh dalam duel bola atas. Meski demikian dia sering berbuat tolol dengan pelanggaran kerasnya yang tidak perlu. Bagaimana dia menendang Alexis Sanchez pada semifinal Liga Champions sehingga dia kena kartu merah adalah salah satu contohnya. Beruntung saat itu Chelsea bisa melaju ke final dan akhirnya juara.
Mark van Bommel
(Gelandang/AC Milan/Belanda)
Pemain yang pernah membela klub-klub papan atas Eropa ini dikenal tak kenal kompromi. Dia tak segan menebas kaki penyerang lawan jika dia menjadi pemain terakhir di area pertahanannya. Sikutnya juga kerap nyasar ke wajah atau bagian tubuh yang membahayakan lawan. Lionel Messi pernah menjadi korban “kekejamannya” dalam perempatan final Liga Champiions musim lalu.
Nicklas Bendtner
(Penyerang/Arsenal, dipinjamkan ke Sunderland/Denmark)
Permainan Bendtner sebenarnya tidak kasar. Namun ucapannya yang tidak terkontrol membuat da sebagai salah seorang pemain yang paling dibenci. Arsenal sampai-sampai menyewa psikolog secara khusus untuk mengobati Bendtner itu. Sampai kemudian mereka memutuskan untuk meminjamkan dia ke Sunderland.
Mario Balotelli
(Penyerang/Manchester City/Italia)
Tidak hanya kasar dalam lapangan, Balotelli juga dikenal suka berulah di luar lapangan. Pernah dia masuk sebagai pemain pengganti dan berhasil mencetak gol dalam satu menit pertama penampilannya. Namun satu menit kemudian dia sudah harus keluar lapangan karena mendapat kartu merah. Meski nakal, Balotelli adalah pemain yang bertalenta. Roberto Mancini adalah pelatih yang bisa mengendalikannya sehingga bisa memaksimalkan dia untuk mengantarkan Manchester City menjadi juara Premier League. Sebelumnya Jose Mourinho tidak memakainya saat masih melatih Inter Milan.
PEMAIN LICIK
Sepak bola selalu berusaha semanusiawi mungkin dalam menjalankan pertandingannya. Karena itu teknologi tayangan ulang tidak digunakan dalam penentuan keputusan dalam satu pertandingan. Padahal, pengamatan wasit ada kalanya tertipu oleh aksi-aksi teatrikal pemain. Itu membuat beberapa pemain melakukan aksi diving. Hal itu dilakukan untuk mendapatkan penalti atau membuat pemain lawan kena kartu merah atau pun kartu kuning. Berikut pemain yang memiliki track record sebagai tukang diving.
Cristiano Ronaldo
(Penyerang/Real Madrid/Portugal)
Defender lawan harus berhati-hati saat menjaga Ronaldo. Bek Sevilla pernah merasakan dampak dari aksi teatrikal Ronaldo. Dalam lanjutan Liga Primer musim lalu, dia menjatuhkan diri di kotak penalti mesti dalam tayangan ulang terlihat bek Sevilla tidak cukup keras melanggarnya. Dengan kecepatannya yang tinggi Ronaldo seolah-olah dilanggar secara keras sehingga wasit memberikan hadiah penalti kepadanya.
Pepe
(Bek/Real Madrid/Portugal)
Saat emosi pepe bisa menjadi pemain yang supertega. Pernah dia dengan sengaja menginjak tangan Lionel Messi setelah menjatuhkannya. Dia juga pemain yang pintar bersandiwara. Pada semifinal Liga Champions 2011 – 2012 melawan Bayern Muenchen dia berguling-guling di lapangan seperti orang kesakitan setelah bersenggolan dengan Franck Ribery. Padahal dalam tayangan ulang jelas terlihat benturan yang terjadi hanya ringan.
Arjen Robben
(Penyerang/Bayern Muenchen/Belanda)
Saat memperkuat Chelsea dia pernah berpura-pura sakit sambil memegangi leher setelah benturan dengan penjaga gawang Liverpool Pepe Reina. Namun kenyataannya tidak ada masalah serius. Kebiasaan itu terus berlanjut hingga dia memperkuat Bayern Muenchen. Memiliki speed yang bagus membuatnya bisa terlihat dilanggar secara keras ketika berakselerasi meski tersentuh sedikit saja.
Sergio Busquets
(Gelandang/Barcelona/Spanyol)
Pada semifinal Liga Champions 2010 – 2011, sandiwara Busquets membuat pemain Inter Milan Thiago Motto diganjar kartu merah. Saat itu Busquets yang berusaha merebut bola dari pengusaan Motto tiba-tiba mengerang kesakitan, berguling-guling di lapangan sambil memegangi wajah. Seolah-olah disikut Motto, padahal tidak. Wasit pun tanpa ampun mengusir Motto dari pertandingan.
Ashley Young
(Gelandang/Manchester United/Inggris)
Muda tapi sudah lihai dalam urusan diving. Salah satu aksi sandiwaranya yang berhasil mengecoh wasit adalah saat MU berhadapan dengan Everton pada lanjutan Premier League musim lalu. Dia juga pernah melakukan hal serupa saat melawan Queens Park Rangers dan mantan klubnya Aston Villa musim lalu.
Read more: http://mahadhifa-twekzlibz.blogspot.com/2012/06/pemain-pemain-nakal-euro.html#ixzz27IbBmTJC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar