Kekalahan-Kekalahan Memalukan Dalam Dunia Sepak Bola

Dalam sebuah pertandingan, kalah menang adalah soal biasa. Namun ceritanya akan lain jika kekalahan yang diderita kemudian menjadi terlalu telak. Kekalahan Indonesia 10-0 melawan Bahrain dalam kualifikasi Piala Dunia beberapa pekan silam adalah salah satu contohnya. Jelas, tak perlu dipungkiri lagi, jika ada skor sampai dua digit dalam sebuah pertandingan, berarti ada yang tidak beres pada diri tim yang kalah tersebut. Sepanjang sejarah sepak bola, kekalahan memalukan seperti yang diderita Indonesia atas Bahrain ternyata bukan hanya terjadi sekali ataupun dua kali, melainkan tercatat ada setidaknya 3 kasus yang mirip atau malah lebih parah dari yang diderita oleh Indonesia. Apa dan bagaimana kekalahan-kekalahan itu, berikut ulasan lengkap kekalahan-kekalahan memalukan dalam dunia sepak bola.

Arboath vs Bon Accord (36-0)

Peristiwa ini terjadi pada tahun 1885, tepatnya ketika terjadi kesalahan administratif pada manajemen turnamen Piala Skotlandia yang salah memanggil tim. Seharusnya yang dipanggil adalah Bon Accord FC malah pihak penyelenggara mengundang klub kriket Aberdeen Orion tuk bermain melawan Arboath FC. Parahnya, sadar bahwa terjadi kesalahan panggilan bukannya menjadikan pihak Aberdeen Orion mundur secara teratur, mereka malah tetap bermain di kompetisi tersebut. Alhasil, bisa ditebak, pertandingan ini sepenuhnya menjadi milih Arboath FC yang notabene adalah tim sepak bola tulen. Bukan hanya menang telak, Arboath lantas mengukuhkan kemenangan mereka dengan skor terbesar sepanjang sejarah pendirian klub sepak bola tersebut.

Real Madrid vs Barcelona (11-1)

El Classico antara Real Madrid melawan Barcelona di Spanyol memang selalu menjadi laga yang terpanas. Dilatar belakangi oleh sentimen politik negara, Real Madrid yang mewakili pihak kerajaan dan Barcelona yang mewakili pihak Catalan yang tidak mengakui kedaulatan kerajaan Spanyol merupakan dua kubu yang sulit untuk bisa akur. Pada tahun 1943, kontroversi antar dua tim ini kembali terjadi. Punggawa Madrid yang harus menerima semprotan dari Jenderal Francisco Franco lantaran kekalahan memalukan mereka dalam laga semifinal Copa del Generalismo leg I dipaksa bermain habis-habisan di kandang sendiri karena terpaut skor dengan margin 3-0. Berbekal dukungan publik dan motivasi lebih dibawah tekanan sang penguasa, Madrid pun bermain habis-habisan. Alhasil, mereka berhasil memetik kemenangan gemilang. Bukan saja margin 3 gol tanpa balas berhasil mereka kejar, tapi jauh melampaui itu, mereka berhasil memetik kemenangan dengan skor 11-1 yang sekaligus juga menjadi rekor skor kemenangan terbesar sepanjang sejarah el classico. Agen Bola

Manchester United vs Anderlecth (10-0)

Tim Setan Merah mencatat kemenangan terbesar sepanjang sejarah Liga Champion Eropa yakni dengan membantai tim wakil dari Belgia dengan skor telak 10-0 di kandang sendiri. Peristiwa ini terjadi pada musim 1955-1956 dimana tim Manchester United kala itu masih berada di bawah asuhan Matt Busby. Meski pada pertemuan pertama mereka sudah unggul 2-0 saat melawat ke Brussel, kandang Andelecth, namun pada putaran kedua permainan The Red Devils bukannya berkurang malah semakin menjadi-jadi. Meski tak bermain di lapangan sendiri lantaran Old Trafford saat itu dinilai kurang layak dari segi penerangan, namun The Busby’s Babes sebutan untuk tim MU saat itu justru mampu memberikan permainan maksimal dan memberikan kekalahan paling memalukan kepada sang juara liga Belgia pada saat itu.

copas by : http://daftarbolaibcbet.com